Terlebih, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menduga varian Lambda ini memiliki dua karakteristik yang cukup mengkhawatirkan. Adalah varian ini diduga mudah menyebar dibanding varian original dan memiliki kemampuan memengaruhi faktor netralisasi daripada vaksin.
Dari pihak pemerintah pun menurut Siti Nadia, akan dilakukan pengetatan maksimal di seluruh pintu masuk demi meminimalisir masuknya varian ini dari negara luar. "Ini jadi kewaspadaan kita semua, kami lakukan pengetatan maksimal di pintu masuk agar varian ini tidak masuk," tambahnya.
Siti Nadia pun mengatakan bahwa tim peneliti genom sekuensing yang fokus pada pencarian varian virus, termasuk varian Covid-19, dipastikan akan melacak keberadaan varian ini dan segera melaporkan jika ditemukan.
Dia mengimbau kepada semua masyarakat agar tetap waspada dan varian ini harus jadi perhatian. Saya rasa fokus utama masih pada varian delta yang lebih tinggi kasusnya di Indonesia dibandingkan varian lain, tapi tetap varian lain harus diwaspadai," sambung Siti Nadia.
Saat ini, WHO telah memasukkan Covid-19 varian Lambda sebagai varian of interest (VOI). Varian ini masuk ke list VOI WHO karena penemuan kasusnya terus dilaporkan di beberapa negara, dengan 31 persen kasus di Chili didominasi varian Lambda ini. (RAMA)