sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dianggap Solusi UKT Mahal, Intip Deretan Negara yang Menerapkan Student Loan

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
27/05/2024 15:17 WIB
Polemik uang kuliah tunggal (UKT) masih menimbulkan pro kontra di Tanah Air.
Dianggap Solusi UKT Mahal, Intip Deretan Negara yang Menerapkan Student Loan. (Foto: Freepik)
Dianggap Solusi UKT Mahal, Intip Deretan Negara yang Menerapkan Student Loan. (Foto: Freepik)

Sebagian besar universitas di Inggris membebankan biaya kuliah maksimum yang diperbolehkan, setara dengan sekitar USD12.900, dan mahasiswa juga dapat meminjam untuk biaya hidup (biaya kuliah gratis untuk mahasiswa Skotlandia di universitas Skotlandia). Beban utang rata-rata setelah meninggalkan program gelar sarjana lebih dari USD54.000.

Berikut ini perbandingan AS dengan negara-negara lain dalam hal jumlah pelajar, biaya kuliah, dan rata-rata utang pinjaman pelajar per 2022:

Australia memiliki tingkat biaya kuliah yang lebih rendah, yang berkisar hingga setara USD8,300 per tahun tergantung pada program studi, dan rata-rata pinjaman yang lebih rendah (USD23,500). Pelajar Australia juga dibatasi meminjam hanya untuk biaya sekolah, bukan biaya hidup.

Di Inggris, peminjam mulai melakukan pembayaran setelah mereka memperoleh pendapatan setidaknya setara dengan USD29.000 per tahun, yang berarti mereka membayar 9 persen dari pendapatan mereka di atas ambang batas tersebut.

Di AS, terbaru, Biden mengumumkan keringanan utang pinjaman mahasiswa sebesar USD7,7 miliar setara Rp123,69 triliun (kurs Rp16.046 per USD) pada Rabu (22/5). Paket keringanan ini telah disetujui untuk 160.500 peminjam.

Hal ini akan menjadikan jumlah total pengampunan utang hingga USD167 miliar, setara Rp2.682,68 triliun untuk 4,75 juta peminjam pinjaman pelajar menurut Departemen Pendidikan.

Namun, wacana ini sempat mendapat penolakan Mahkamah Agung AS pada 2023 lalu. Meski demikian, pemerintah terus menerapkan serangkaian program untuk membantu sekitar 43,2 juta peminjam uang pendidikan federal AS sebesar USD1,6 triliun.

Awal tahun ini, pemerintah AS meluncurkan Saving on a Valuable Education (SAVE) Plan dengan memberikan kesempatan kepada peminjam yang awalnya mengambil pinjaman senilai USD12.000 atau kurang untuk mendapatkan pinjaman yang sepenuhnya dihapuskan setelah 10 tahun membayar.

Kabar terbaru, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim membatalkan kenaikan UKT. Langkah ini diambil setelah Nadiem dipanggil Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (27/5/2024).

"Jadi kemarin kami sudah bertemu dengan para rektor dan kami Kemdikbudristek telah mengambil keputusan untuk membatalkan kenaikan UKT di tahun ini. Dan kami akan mereevalusi semua permintaan peningkatan UKT dari PTN-PTN," kata Nadiem di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/5). (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement