sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dianggap Solusi UKT Mahal, Intip Deretan Negara yang Menerapkan Student Loan

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
27/05/2024 15:17 WIB
Polemik uang kuliah tunggal (UKT) masih menimbulkan pro kontra di Tanah Air.
Dianggap Solusi UKT Mahal, Intip Deretan Negara yang Menerapkan Student Loan. (Foto: Freepik)
Dianggap Solusi UKT Mahal, Intip Deretan Negara yang Menerapkan Student Loan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Polemik uang kuliah tunggal (UKT) masih menimbulkan pro kontra di Tanah Air. Mahalnya biaya kuliah di tengah tingginya biaya hidup, kenaikan inflasi, hingga stagnasi kenaikan upah menjadikan isu ini semakin hangat diperbincangkan.

Melansir website kampus terkait, berikut daftar UKT jenjang S1 di 5 universitas favorit di Indonesia periode 2024-2025:

  1. Universitas Indonesia (UI)

UI menetapkan UKT berkisar Rp500 ribu hingga Rp20 juta per semester untuk mahasiswa jalur SNBP, SNBT dan Jalur Mandiri (PPKB, Seleksi Jalur Prestasi/SJP, dan SIMAK). Semakin tinggi golongan finansial mahasiswa, semakin besar UKT yang dibayarkan.

Khusus mahasiswa yang lolos di jalur mandiri UI atau SIMAK UI wajib membayar Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau uang pangkal yang dibayarkan satu kali.

Besaran IPI tergantung fakultas mulai dari Rp22,5 juta hingga Rp161,67 juta untuk fakultas kedokteran.

  1. Universitas Gadjah Mada (UGM)

UGM mengenakan UKT sesuai kemampuan finansial mahasiswa. Besaran UKT mulai dari Rp0 hingga Rp30 juta per semester.

Program Studi Sarjana bidang Ilmu Sosial dan Humaniora: Rp0 - Rp12,5 juta per semester. Program Studi Sarjana bidang Ilmu Sains, Teknologi, dan Kesehatan: Rp0 - Rp30 juta per semester

  1. Institut Teknologi Bandung

Mahasiswa ITB yang diterima melalui salah satu sistem penerimaan mahasiswa reguler ITB (SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB) diwajibkan untuk melunasi UKT pada setiap awal semester.

Nilai UKT yang ditetapkan ITB bagi mahasiswa program sarjana reguler ITB adalah berkisar Rp500 ribu hingga Rp14,5 juta.

  1. Universitas Airlangga (Unair)


Dilansir dari laman resmi Universitas Airlangga (Unair), berikut rincian biaya kuliah di Unair untuk tahun ajaran 2024/2025 berdasarkan masing-masing program studi (prodi) untuk jalur SNBT dan SNBT berkisar Rp500 ribu hingga Rp25 juta.

Student Loan Sebagai Solusi?

Guna menyiasati mahalnya biaya kuliah, pemerintah membuka opsi untuk memberikan student loan. Dalam Bahasa Indonesia, student loan berarti pinjaman untuk pelajar atau mahasiswa.

Seiring fenomena kenaikan UKT di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN), banyak calon mahasiswa mengaku tak sanggup membayar uang kuliah karena tak sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarganya.

Beberapa calon mahasiswa yang sudah terlanjur diterima di PTN, bahkan memilih mengundurkan diri karena keterbatasan ekonomi.

Di beberapa negara maju, student loan menjadi hal yang lumrah, seperti Amerika Serikat (AS). Beberapa negara Barat seperti Inggris, hingga Australia dan Kanada juga menerapkan student loan.

Melansir The New York Times, Di Australia dan Inggris, pelajar hanya mengambil pinjaman atas nama saja.

Pinjaman tersebut memiliki pokok dan bunga seperti pinjaman biasa, namun harus dilunasi hanya jika peminjam menghasilkan di atas jumlah tertentu.

Di kedua negara tersebut, pembayaran dikumpulkan secara otomatis melalui sistem pajak dan disesuaikan secara otomatis dengan pendapatan — mirip dengan pemotongan pajak di AS.

Siswa juga dapat memilih untuk membayar uang sekolah di muka, namun 85 persen hingga 90 persen justru mengambil pinjaman yang bergantung pada pendapatan.

Sebagian besar universitas di Inggris membebankan biaya kuliah maksimum yang diperbolehkan, setara dengan sekitar USD12.900, dan mahasiswa juga dapat meminjam untuk biaya hidup (biaya kuliah gratis untuk mahasiswa Skotlandia di universitas Skotlandia). Beban utang rata-rata setelah meninggalkan program gelar sarjana lebih dari USD54.000.

Berikut ini perbandingan AS dengan negara-negara lain dalam hal jumlah pelajar, biaya kuliah, dan rata-rata utang pinjaman pelajar per 2022:

Australia memiliki tingkat biaya kuliah yang lebih rendah, yang berkisar hingga setara USD8,300 per tahun tergantung pada program studi, dan rata-rata pinjaman yang lebih rendah (USD23,500). Pelajar Australia juga dibatasi meminjam hanya untuk biaya sekolah, bukan biaya hidup.

Di Inggris, peminjam mulai melakukan pembayaran setelah mereka memperoleh pendapatan setidaknya setara dengan USD29.000 per tahun, yang berarti mereka membayar 9 persen dari pendapatan mereka di atas ambang batas tersebut.

Di AS, terbaru, Biden mengumumkan keringanan utang pinjaman mahasiswa sebesar USD7,7 miliar setara Rp123,69 triliun (kurs Rp16.046 per USD) pada Rabu (22/5). Paket keringanan ini telah disetujui untuk 160.500 peminjam.

Hal ini akan menjadikan jumlah total pengampunan utang hingga USD167 miliar, setara Rp2.682,68 triliun untuk 4,75 juta peminjam pinjaman pelajar menurut Departemen Pendidikan.

Namun, wacana ini sempat mendapat penolakan Mahkamah Agung AS pada 2023 lalu. Meski demikian, pemerintah terus menerapkan serangkaian program untuk membantu sekitar 43,2 juta peminjam uang pendidikan federal AS sebesar USD1,6 triliun.

Awal tahun ini, pemerintah AS meluncurkan Saving on a Valuable Education (SAVE) Plan dengan memberikan kesempatan kepada peminjam yang awalnya mengambil pinjaman senilai USD12.000 atau kurang untuk mendapatkan pinjaman yang sepenuhnya dihapuskan setelah 10 tahun membayar.

Kabar terbaru, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim membatalkan kenaikan UKT. Langkah ini diambil setelah Nadiem dipanggil Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (27/5/2024).

"Jadi kemarin kami sudah bertemu dengan para rektor dan kami Kemdikbudristek telah mengambil keputusan untuk membatalkan kenaikan UKT di tahun ini. Dan kami akan mereevalusi semua permintaan peningkatan UKT dari PTN-PTN," kata Nadiem di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/5). (ADF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement