Mengenai kelangkaan yang dialami sebagaimana dikeluhkan sejumlah warga Kota Malang yang ditemuinya di dua toko ritel modern, ia meminta seluruh stakeholder terkait baik Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Ia mengakui aksi kepanikan pembelian sempat terjadi, tak hanya di Kota Malang tetapi juga beberapa daerah lain.
"Hanya pada tanggal 19 (Januari 2022) itu kan hari pertama. Jadi ada aksi beli yang cukup masif, ternyata hari kedua kemarin ada stok yang jam 10 pagi katanya sudah habis. Hari ini tadi kebetulan ada ibu - ibu yang juga belanja minyak goreng, dia menyebut di dua titik yang katanya juga sudah habis," bebernya.
"Saya sampaikan, jadi seluruh minyak goreng ini distribusinya dalam koordinasi Aprindo. Jadi nanti saling mengkoordinasikan pak wali kota, dan tim juga turun. Lalu Aprindo kita terapkan segera melakukan monitoring di lapangan. Mungkin ada yang memang mendapatkan stok kecil, atau ada apa jam 10 pagi sudah habis di hari ketiga," paparnya.
(SANDY)