Dari sisi ekonomi kreatif, kriya atau kerajinan di Indonesia merupakan tiga besar penyumbang PDB ekonomi kreatif nasional atau di kisaran 14 sampai 15 persen. Data salah satu marketplace terbesar di Indonesia juga menunjukkan bahwa kerajinan dan dekorasi rumah menjadi salah satu produk yang paling laris pada tahun lalu selama pandemi.
"Jadi ini menunjukkan bahwa potensi furnitur dan home living di Indonesia sangat besar dan ditopang dengan konsumsi dalam negeri yang juga sebenarnya sangat potensial, pasar domestik ini harus kita garap. Apalagi populasi Indonesia saat ini didominasi usia muda dan produktif," tutur wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Ekonomi Digital & Kreatif ini.
Dalam pandangan Angela, hadirnya IDD merupakan momentum tepat yang tidak hanya menangkap potensi dari pasar dalam negeri, tapi juga minat wisatawan mancanegara.
"Kita ke depan berharap IDD ini bisa jadi destinasi wisata belanja yang besar, khususnya dalam bidang furnitur dan home living serta menjadi wadah untuk ekosistem ekonomi kreatif lokal seperti arsitek, interior designer, product designer, dan lainnya," papar Angela.
IDD dikatakan Angela juga bisa menjadi pusat showcasing dari para pelaku ekonomi kreatif dan memberikan akses pasar kepada produk dan brand furnitur serta home living dari Indonesia.