sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Digelar Oktober Mendatang, ISF 2025 Diyakini Tarik Investor Global

Economics editor Tangguh Yudha
13/08/2025 23:00 WIB
Indonesia International Sustainability Forum (ISF 2025) akan digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, pada 10-11 Oktober 2025.
Digelar Oktober Mendatang, ISF 2025 Diyakini Tarik Investor Global. Foto: dok. Kadin.
Digelar Oktober Mendatang, ISF 2025 Diyakini Tarik Investor Global. Foto: dok. Kadin.

IDXChannel - Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 akan digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, pada 10-11 Oktober 2025.

Mengusung tema “Investing for a Resilient, Sustainable, and Prosperous World” ajang tahunan ini akan mengangkat sepuluh isu utama pembangunan berkelanjutan, mulai dari ketahanan pangan dan air, transportasi berkelanjutan, bioenergi, hilirisasi mineral berkelanjutan, hingga penguatan SDM di era kecerdasan buatan.

Pada tahun ini, ISF diselenggarakan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra), serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, optimistis ISF akan menjadi magnet bagi para investor global untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.

“Penyelenggaraan ISF 2025 ini sejalan dengan target pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Indonesia Vision 2045. Forum ini mengukuhkan Indonesia sebagai hub investasi berkelanjutan di kawasan, dan kami ingin memastikan bahwa setiap investasi yang masuk tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberi nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Nurul Ichwan dalam konferensi pers, Rabu (13/8/2025).

Lebih lanjut, ISF 2025 memiliki tujuan untuk mempertemukan 'key actors' dari dalam dan luar negeri. Kegiatan akan dikemas dalam bentuk diskusi pleno, dialog tematik, sesi roundtable, dan pameran proyek Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dari Indonesia.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra), Rachmat Kaimuddin, menyatakan kesiapan pemerintah untuk mempercepat pengembangan infrastruktur berkelanjutan sebagai landasan untuk transisi ekonomi yang berkelanjutan, sejalan dengan peluncuran ISF.

"Indonesia bermaksud untuk menjembatani kesenjangan pemahaman antara Negara Global North dan Global South. ISF akan membawa diskusi lebih dekat ke kawasan di mana tantangan paling mendesak, dengan menawarkan solusi yang disesuaikan dengan realita lokal dan terinspirasi oleh perjalanan Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan,” ujar Rachmat Kaimuddin.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia, Shinta Kamdani, menyampaikan bahwa Kadin berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong investasi ekonomi hijau dan biru. 

Dengan potensi green investment Indonesia yang diproyeksikan melampaui USD200 miliar hingga 2030, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci.

"ISF sebagai country-led initiative adalah platform strategis untuk menjembatani pelaku usaha, investor, dan pemangku kepentingan dalam realisasi proyek - proyek transformasional. Mulai dari transisi energi hingga pengembangan ekonomi biru. Ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja hijau, penguatan daya saing daerah, serta mengukuhkan posisi Indonesia dalam transisi ekonomi rendah karbon," ujar Shinta.

Sebagai informasi, dalam dua tahun pelaksanaannya, ISF telah memfasilitasi ruang dialog strategis antara para tokoh terkemuka dunia, termasuk Perdana Menteri Papua Nugini, Presiden Bank Dunia Ajay Banga, Managing Director IMF Kristalina Georgieva, hingga Founder Systemiq Jeremy Oppenheim. 

Dengan ribuan peserta yang hadir setiap tahunnya, ISF mengukuhkan Indonesia sebagai pemegang peranan penting di kawasan dan dunia, serta mitra strategis investasi berkelanjutan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement