Jika perbaikan terus dilakukan secara konsisten dan maksimal, Mulyanto yakin sistem yang telah dimiliki saat ini bakal sangat bermanfaat dalam pengendalian penyaluran dan volume bahan bakar minyak (BBM).
"Melalui penyempurnaan terus-menerus, sistem ini sangat efisien untuk memonitor dan mengendalikan volume BBM," kata Mulyanto.
Sistem PIEDCC merupakan upaya Pertamina dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya kehilangan jumlah BBM yang tidak wajar, baik mulai dari produksi di kilang, distribusi oleh truk tangki maupun kapal, hingga masuk ke SPBU dan diterima oleh masyarakat.Langkah ini juga merupakan upaya untuk efisiensi dalam produksi dan distribusi BBM.
“Itu upaya yang kita lakukan untuk mengurangi losses, baik dari kilang, masuk ke kapal, masuk mobil tangki dan masuk ke SPBU. Di SPBU semua terekam, dari dispenser nomor 5 (misalnya) SPBU nanti produknya apa yang keluar, jadi kalau ada selisih bisa kelihatan,” ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam kesempatan terpisah.
Menurut Nicke, dari TBBM jumlah BBM yang akan disalurkan ke kendaraan pengangkut (truk tangki) akan dilakukan secara otomatis sesuai dengan jumlah yang dimasukkan lewat sistem. Semua data ini juga terpantau lewat PIEDCC. Selanjutnya, saat diangkut oleh truk tangki menuju Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), juga dimonitor secara sistematis.