IDXChannel - Keputusan Vladimir Putin untuk meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina secara drastis mengubah komposisi arus perdagangan antara negaranya dan Uni Eropa.
Hal tersebut lantaran lusinan larangan, pembatasan, dan kontrol yang diberlakukan oleh Brussels bekerja untuk membungkam apa yang dulunya merupakan hubungan komersial yang dekat dan stabil.
10 Putaran sanksi Uni Eropa yang ditampar pada Moskow sebagai pembalasan atas agresi terhadap Ukraina telah mengirim bagian impor dan ekspor yang cukup besar jatuh, perubahan haluan ekonomi yang menyakitkan memaksa Kremlin untuk menemukan pasar alternatif untuk menggantikan blok kaya itu.
Dilansir melalui Euronews, Kamis (2/3/2023), Sejak Februari 2022, UE telah melarang lebih dari UER43,9 miliar barang ekspor ke Rusia dan UER91,2 miliar barang impor, menurut angka terbaru yang diberikan oleh Komisi Eropa.
Ini berarti 49 persen ekspor dan 58 persen impor sekarang berada di bawah semacam sanksi, dibandingkan dengan tingkat sebelum perang tahun 2021 ketika total perdagangan UE-Rusia bernilai UER257,5 miliar.