Dia pun menegaskan bahwa bukan Rusia yang menciptakan masalah-masalah tersebut.
“Ini adalah tantangan yang belum pernah dihadapi Rusia atau negara lain mana pun di dunia dalam sejarah modern,” kata dia.
Putin mencatat bahwa Rusia mengetahui orang-orang yang memberikan saran tentang sanksi kepada para "penghukum" Moskow. Dia merujuk pada para taipan yang mengumpulkan kekayaan mereka di Rusia, tetapi kemudian meninggalkan negara itu dan sekarang tinggal di Barat.
"Kita tahu ada orang-orang yang menasihati musuh kita tentang bagaimana dan di mana memukul kita lebih keras. Namun, mereka yang telah tinggal di sini dan benar-benar bekerja terbukti lebih pintar, lebih kuat, dan efektif daripada mereka yang pergi dan memberikan nasihat seperti itu kepada musuh kita," kata Putin kepada pebisnis Rusia.
Sejak periode tersulit, ekonomi Rusia telah beralih ke pertumbuhan, kata Putin.
Di antara faktor-faktor yang mendorong perbaikan tersebut, ujar Putin, yaitu perluasan perdagangan luar negeri, peningkatan permintaan domestik, dan penurunan inflasi, yang diperkirakan pada level 4-5 persen pada Maret.
Dia pun memaparkan bahwa secara keseluruhan, perdagangan luar negeri Rusia pada 2022 melonjak 8,1 persen menjadi 850 miliar dolar AS (sekitar Rp13.045,8 triliun), termasuk ekspor hampir 20 persen dan impor menurun hampir 12 persen.