Djoko menilai, jika permintaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk mengimpor kereta bekas dari Jepang sebagai ganti dari 10 rangkaian KRL yang akan dipensiunkan pada tahun ini tidak terselesaikan, maka hanya terdapat dua pilihan saja.
Pertama, kata Djoko yakni adanya pengurangan rangkain kereta pada layanannya KRL Jabodetabek. Dari pengurangan tersebut akan menimbulkan penumpang telantar.
"Pilihan pertama, dibiarkan kereta yang usang tidak dioperasikan, (tapi) banyak penumpang KRL telantar," kata Djoko kepada MNC Portal Indonesia.
Pilihan kedua, tetap mengoperasikan 10 rangkaian yang direncanakan akan dipensiunkan. Namun, keselamatan penumpang yang akan menjadi taruhannya.
Dia juga menekankan, jika opsi kedua tetap dilaksanakan, lantas siapa yang akan menjamin keselamatan para penumpang tersebut?
"Kalau tidak jadi impor, pilihannya hanya itu," katanya.
(YNA)