IDXChannel - Harga cabai rawit saat ini melambung tinggi dan menembus Rp100.000 per kilogram (kg). Tentu hal ini jadi cobaan bagi para pengusaha sambel botolan.
Heni Wardhani, pemilik produk sambal kemasan menuturkan, kendati secara belanja baku cabai dan produksi mengalami penurunan, tetapi secara kualitas produk yang dijual tak mengalami penurunan sama sekali. Bahkan untuk beberapa botol sambal kemasan isinya disebut lebih dari 150 gram, karena menyesuaikan bentuk volume botolnya.
"Tidak mengurangi isi, kemasan tetap mempertahankan mutu dari rasa, berat menyesuaikan volume botol, biasanya rata-rata lebih karena seusai volume botol, hanya mengurangi produksi saja, tidak berani mengurangi kualitas," ucap Heni Wardhani ditemui di rumahnya di Perumahan Plaosan Permai Estate, Kelurahan Pandawangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, pada Sabtu pagi (11/6/2022).
Selain itu, Heni juga mengedepankan kualitas pada cabai yang dipilih. Dimana cabai - cabai yang dipilih merupakan cabai fresh yang selalu dikirim pemasok. Mengingat jika memilih cabai yang terlalu bisa jadi secara kualitas rasa akan mempengaruhi hasil olahannya.
"Kita selalu pakai yang fresh, saya nggak berani, kira mempertahankan mutu, takutnya ada yang berubah, makanan tergantung sama rasa. Misalnya dipetik ada yang sisa, masih fresh bisa ditaruh freezer cuma untuk beberapa hari, itu pun harus dibungkus kain agar tetap segar dan tidak berubah warna, tidak berubah rasa dan tekstur," jelasnya.
Heni bahkan tak memilih menaikkan harga jual sambalnya. Satu botol kemasan seberat 150 gram ia jual dengan harga Rp 25.000 di tingkat reseller dan harga Rp 31.000 yang dijual di toko oleh-oleh. Heni memilih ia berkurang secara pendapatan dibandingkan harus kehilangan pembelinya.