Erick juga memastikan Holding Industri Pertahanan akan memperbaiki sistem pemeliharaan (maintenance) hingga perangkat lunak di Indonesia.
"Kalau Kita bicara industri defend maintenance, software nya itu dikunci, itu yang akhirnya kita kembali lagi pada penjual. Nah, ini yang kita coba perbaiki bagaimana di industri Defend ID ini bisa menjadi sinkronisasi agar ada solusi seperti yang kita lakukan di Kementerian lain," paparnya.
Secara struktural, Kementerian BUMN menetapkan PT Len Industri (Persero) sebagai Induk Defend ID. Alasan penunjukan Len sebagai induk holding didasarkan pada pertimbangan jaringan bisnis perusahaan yang mencakup seluruh bidang pertahanan.
Direktur Utama Len Bobby Rasyidin mengatakan, Len mampu mengintegrasikan teknologi antar sektor dan memiliki kapabilitas di bidang command, control, communication, computer, cyber, intelligence, surveillance, and reconnaissance (C5ISR) sebagai interoperability dan brain system untuk semua platform berbasis elektronika.
Alasan lainnya karena posisi Len yang strategis dan tidak condong pada satu matra, melainkan mampu mengakomodir dan mengintegrasikan ketiga matra, yaitu darat, laut, dan udara. Selain itu, Len juga dinilai telah berpengalaman sebagai induk dalam mengelola empat anak perusahaannya.