"Dibanding 2022, per pesawat menghasilkan revenue lebih banyak. Ini bisa terjadi dengan tiga hal, harga kita naikkan, utilisasi kita tingkatkan per pesawat, dan ketiga keterisian kita tingkatkan. Nah hasil dari tiga-tiganya ini adalah average 11 persen. Sementara secara cost to revenue ratio menurun di angka 31 persen," ujar Irfan.
"Dan insyaallah nanti dengan beberapa inisiatif yang dipimpin oleh Pak Pras, Dirut Keuangan, dari segi perlakuan akuntansi, syariah, insyaallah bisa positif. Kita belum baik sekali hari ini, tapi yang penting dari waktu ke waktu kita membaik," katanya.
(FAY)