IDXChannel - PT PLN (Persero) membantah tagihan listrik bakal membengkak jika menggunakan kopor listrik atau induksi. BUMN listrik itu justru menyebut memasak dengan kompor listrik lebih murah dari LPG 3Kg.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan harga keekonomian listrik saat ini sebesar Rp11.792. PLN menjual ke masyarakat dengan biaya listrik untuk memasak 1 kg ekuivalen senilai Rp4.530. Artinya, per kalori yang digunakan untuk memasak dibandingkan dengan LPG 3 kg akan lebih murah.
"Bisa membandingkan langsung dengan pengeluaran kompor LPG 3 kg. Misalnya rumah tangga 450 VA biasanya dua tabung, dua tabung Rp18.000 x 2 adalah Rp36.000, bisa dibandingkan dengan listriknya berapa biayanya," kata Darmawan saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022).
Adapun harga keekonomian LPG 3kg saat ini sebesar Rp19.698. Hal itu sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM (Kepmen ESDM) bahwa harga subsidi LPG dilepas ke masyarakat dengan harga Rp4.250.
Namun, ada rantai pasok yang dibayar masyarakat sebesar Rp5.250 per kg. Sehingga harga subsidi LPG 3 kg mencapai Rp15.448 per kg.
Di sisi lain, Darmawan menegaskan tidak ada perubahan daya atau kenaikan tarif saat menggunakan kompor listrik, khusus bagi pelanggan 450 VA.
"Untuk aplikasi dari kompor induksi ini, memang ada misinterpretasi di luar seakan bahwa kami ingin menaikan daya dan struktur tarif listrik yang ada di pelanggan- pelanggan kami, karena mereka 450 VA," ujarnya.
Dia menjelaskan kompor induksi menggunakan Miniature Circuit Breaker (MCB) jalur khusus. Artinya tidak tersambung dengan pola konsumsi listrik dengan menggunakan struktur daya terpasang maupun golongan tarif yang lama.
PLN juga membedakan tagihan listriknya, khususnya tagihan konsumsi rumah tangga, sehingga kompor induksi tidak mempengaruhi struktur tarif listrik sebelumnya.
"Tadi ada kekhawatiran dari masyarakat kalau dayanya tambah, kemudian struktur golongan tarif listriknya juga digeser, itu sudah kami jawab juga bahwa itu tidak mengubah struktur tarif listrik bersubsidi baik itu 450 VA dan 900 VA di DTKS," tegasnya.
(FRI)