Kelebihan selanjutnya, kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi melalui impor sehingga dapat menggerus devisa negara. Sedangkan hidrogen, seratus persen menggunakan produk dalam negeri dan ramah lingkungan.
"Menggunakan 1 liter BBM emisi yang dikeluarkan sebesar 2,4 kg jadi untuk 1 km sekitar 240 gram. Kalau ini emisinya sudah nol karena menggunakan green hydrogen. Untuk itu, produksi hidrogen sebesar 128 ton per tahun bisa menyediakan energi untuk 438 mobil dengan pengurangan bbm 1,59 juta liter per tahun dan penurunan emisi 4,5 juta kg per tahun," jelas Darmawan.
Senada, Senior Manager PLN Nusantara Power Up Muara Karang Maryono mengatakan hidrogen menjadi alternatif energi masa depan yang ramah lingkungan.
"Bahan bakar hidrogen tidak ada emisi karena begitu digunakan sebagai bahan bakar mobil hydrogen dia keluarannya bukan lagi uap tapi air sehingga emisinya nol, emisinya zerro maka hydrogen ini adalah merupakan energi masa depan yang menjadi salah satu pilihan penting untuk kita bersama nanti," ujar Mulyono. (NIA)