sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dirut Ungkap Dua Mesin Pertumbuhan Kinerja Pupuk Indonesia di 2024

Economics editor Suparjo Ramalan
02/04/2024 19:30 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan dua mesin pertumbuhan yang akan mendorong kinerja perusahaan pada 2024.
Dirut Ungkap Dua Mesin Pertumbuhan Kinerja Pupuk Indonesia di 2024. Foto: MNC Media.
Dirut Ungkap Dua Mesin Pertumbuhan Kinerja Pupuk Indonesia di 2024. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan dua mesin pertumbuhan yang akan mendorong kinerja perusahaan pada 2024. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Selasa (2/4/2024).

"Pupuk Indonesia ke depannya akan seperti apa? Pupuk Indonesia dalam pengembangannya nanti akan memiliki dua mesin pertumbuhan. Pertama, mesin pertumbuhan dari pupuk. Jadi bisnis pupuk akan kita perkuat dengan cara peningkatan efisiensi pabrik dan pengamanan pasokan bahan baku," ungkap Rahmad.

Pembangunan pabrik pupuk baru seperti Pusri 3B dan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi.

Kehadiran kedua pabrik pupuk ini akan menggantikan pabrik-pabrik tua yang sudah tidak lagi efisien. 

"Pada saat Pusri 3B beroperasi, maka Pusri 3 dan 4 akan kita matikan dan kita masih tersisa ada dua pabrik tua di PIM dan Kujang, dan dengan adanya pabrik di Fakfak itu bisa digantikan," paparnya. 

Kehadiran pabrik pupuk baru, dijelaskan Rahmad, menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung produktivitas pertanian. Apalagi, pemerintah memutuskan menambah alokasi subsidi pupuk menjadi 9,5 juta ton pada 2024.

Alokasi subsidi pupuk ini sama seperti yang ditetapkan pada periode 2016-2017, di mana pada saat itu pemerintah bisa menghindari impor bahan pangan. 

Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk memenuhi alokasi 9,5 juta ton adalah sekitar Rp53 triliun yang telah tertuang dalam Surat Menteri Pertanian RI kepada Gubernur Selindo Nomor B-51/SR.210/M03/2024 tertanggal 24 Maret 2024.

Selanjutnya, mesin pertumbuhan pupuk Indonesia yang kedua yaitu hilirisasi produk petrokimia berbasis gas alam.

"Dan apabila nanti ada pasokan gas lagi untuk Kujang maupun PIM, bisa diarahkan untuk pengembangan lain yaitu hilirisasi produk petrokimia berbasis gas alam. Kita sudah memiliki amonia dengan turunannya urea, dan Amonium Nitrat, dan akan diteruskan NPK nitrat dan akan dibangun Soda Ash sebagai turunannya," papar Rahmad. 

(NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement