IDXChannel - Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, dikabarkan siap membatalkan rencananya untuk menghapus tarif pajak penghasilan tertinggi sebesar 45 persen, yang sedianya bakal didanai dari pinjman pemerintah.
Kebijakan tersebut diyakini Truss dapat membantu memperbaiki kondisi perekonomian Inggris yang sedang tertekan tingginya inflasi dan krisis energi. Namun, usulan tersebut justru mendapat tentangan dari berbagai pihak.
Salah satu tentangan paling keras justru datang Partai Konservatif, yang notabene merupakan partai politik pimpinan Truss, sekaligus yang mengantarkan Mantan Menteri Luar Negeri itu ke kursi Perdana Menteri.
Alhasil, setelah sempat diumumkan pada 23 September 2022 lalu bersama Menteri Keuangan, Kwasi Kwarteng, kebijakan pemotongan pajak tersebut rupanya bakal segera dianulir oleh Truss.
Selain dari Partainya sendiri, tentangan juga datang dari mantan menteri, Michael Gove, yang menyebut ide pemotongan pajak bagi orang kaya tersebut sebagai keputusan yang salah. Sebagaimana dilansir Bloomberg, Senin (3/10/2022), terdapat beberapa kekhawatiran bila pemotongan pajak penghasilan tinggi itu diberlakukan.