Lebih lanjut dr. Fajri mengatakan kasus ini masih menunggu tanggapan dari regulator Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK). Menurutnya, klarifikasi dan penjelasan dari lembaga yang berwenang atau pihak yang terkait dengan GeNose sangat penting untuk menjelaskan tentang penyebab utama kasus ini
“Jika ada masalah pada vaksin, yang dimintai pertanggungjawaban adalah BPOM, nah kalau alat lembaganya apa dari pemerintah? Kalau tidak salah BPFK atau mungkin lembaga lain yang lebih berwenang. Setelah dievaluasi, lantas bagaimana perkembang kedepannya? Tidak aneh jika saat ini banyak pertanyaan. Sebab saat itu publik banyak bertanya tentang bagaimana alat ini bekerja? Bagaimana spesifikasinya secara detail dan lainnya?” tuntasnya. (TYO)