"Ya enggak bisa (harga premium), kalau begitu kita akan relinquish sebagian punya mereka yang enggak sesuai komitmen," imbuhnya.
Diakui Erick, saat ini proses negosiasi memang berjalan alot. Namun, hal itu bukan berarti divestasi saham batal dilakukan.
"Makanya kan saya bilang negosiasi alot bukan berarti enggak jadi, MoU kita jalankan kok itu 14% sepakat. Tapi valuasi harus dengan baik dong, kan ini pertanggungjawaban kita," tegasnya.
"Contoh apa yang dilakukan Vale sangat positif. Karena ada (investasi) Volkswagen, ada Ford, tapi kan ada komitmen jangka panjang mereka yang belum deliver waktu itu. Kalau itu jadi bagian bagi mereka meng-check up mereka punya valuasi ya tidak fair," pungkasnya.
(YNA)