Dalam jurnal ilmiah yang sama dikatakan bahwa dokter memang akan merekomendasikan pasien dengan kondisi autoimun untuk mendapatkan vaksin mRNA seperti Pfizer atau Moderna.
"Vaksin mRNA mengandung fragmen mRNA yang mengarahkan sel untuk membuat protein lonjakan (spike protein) spesifik yang memasang respons antibodi terhadap virus yang sebenarnya," kata laporan tersebut.
Karena sifat tersebut, dokter meyakini kekuatan vaksin mRNA lebih baik untuk tubuh pasien dengan kondisi autoimun. "Kami tidak suka memberikan virus yang lemah kepada orang dengan gangguan kekebalan," kata dr John Magaldi, kepala spesialis reumatologi di Hartford Healthcare.
Ada catatan penting yang harus diperhatikan sebelum pasien autoimun menerima vaksin Covid-19. Menurut para dokter, pasien autoimun harus memastikan dirinya sangat sehat dan sedang tidak kambuh atau tengah menjalani pengobatan tertentu seperti terapi imunosupresif.
"Jika sedang menjalani terapi imunosupresif, direkomendasikan untuk menunda dapat vaksin seminggu hingga beberapa minggu setelahnya hingga dokter memastikan sistem kekebalan pasien dalam kondisi paling kuat," terang studi tersebut.