Kementerian BUMN tidak menutup kemungkinan akan menggunakan mata uang asing lain untuk mencari sumber pendanaan atau utang. Kemungkinan tersebut lantaran dampak kenaikan suku bunga The Fed yang membuat dolar Amerika Serikat semakin perkasa terhadap Rupiah.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyebut pihaknya telah mempertimbangkan BUMN akan menggunakan mata uang asing, selain dolar.
"Ini memang jadi pemikiran buat kita untuk mencari pendanaan dari currency lain karena yen maupun euro dan GBP memang melemah," kata Tiko.
Tiko tidak mengelak bahwa naiknya dolar AS dan agresifnya kebijakan The Fed menjadi pekerjaan rumah (PR) buat pemerintah, khusus Kementerian BUMN.