Sementara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti dalam sambutannya menjelaskan bahwa Festival Karya Kreatif Benuanta adalah event tahunan yang merupakan sinergi Bank Indonesia, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dalam memajukan provinsi Kalimantan Utara.
"Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari kegiatan Gernas BBI, BBWI, Pekan QRIS nasional, Gernas Pengendalian Inflasi Pangan. Hal ini juga sejalan dengan temanya, yaitu Menyatu dalam Harmoni Benuanta. Mari kita jadikan rangkaian kegiatan ini, sebuah momentum kesatuan tekad kita bersama menggali setiap potensi Bumi Benuanta," ujar Destry.
Selaku tuan rumah, provinsi Kaltara terus mendorong penggunaan produk dan konsumsi pangan lokal. Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang dalam sambutannya menyebutkan soal pemberlakukan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 21 Tahun 2021 tentang pedoman penggunaan batik khas Kaltara dan Pergub Nomor 25 Tahun 2021 tentang pengembangan pangan lokal sebagai bentuk dukungan terhadap Gernas BBI dan BBWI.
Penggunaan batik Kaltara, dijelaskan Zainal wajib digunakan oleh ASN dan berbagai dinas di Kaltara, termasuk penggunaan singal; penutup kepala khas Kaltara.
"Melalui Gernas BBI dan BBWI kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kaltara untuk selalu mencintai dan bangga akan karya anak negeri sendiri. Membeli produk buatan Indonesia merupakan wujud konkret pembelaan dan rasa cinta terhadap bangsa," ujar Zainal.
Dalam sesi konferensi pers setelah acara, Zainal juga turut menekankan soal produk-produk lokal yang menjadi kebanggaan Kaltara, seperti beras krayan, yang merupakan beras organik tanpa pupuk kimia, bandeng krayan, dan garam krayan, garam spesial yang berasal dari dataran tinggi Krayan. Produk tersebut diharapkan mampu terus dieksplor sebagai unggulan Kaltara.