IDXChannel - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank membuka akses pasar UMKM ke China dengan menggandeng Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Guangzhou bersama Kementerian Perdagangan RI dan Bank Indonesia (BI).
"Kerja sama ini berupa pelaksanaan kegiatan B2B business matching melalui OPB, B2B e-commerce dari Guangzhou yang diperkenalkan oleh KJRI Guangzhou dengan tujuan untuk memperluas jaringan pasar ekspor para pelaku UMKM Indonesia ke berbagai negara," ujar Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Gerald S. Grisanto di Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Dalam kerja sama ini, KJRI Guangzhou berperan sebagai perantara untuk memfasilitasi proses UMKM dengan membuka akses pasar via e-commerce bagi mitra binaan LPEI dan calon buyer.
Hal ini merupakan salah satu upaya LPEI dalam rangka mendukung pemerintah untuk meningkatkan ekspor nasional. Berdasarkan statistik BPS, hingga September 2022, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia mencapai USD219,35 miliar, naik 33,49% dibanding periode yang sama tahun 2021.
"Peran aktif LPEI sebagai fasilitator dan akselerator, yakni menjembatani kepentingan pelaku ekspor guna mempercepat pertumbuhan ekspor nasional. Melalui perannya, LPEI membawa mitra binaannya untuk dipertemukan dengan calon buyer di berbagai negara, salah satu diantaranya adalah Guangzhou, China," ucapnya.
Hingga Juli 2022, China masih menjadi negara yang mendominasi pasar ekspor RI. Tercatat total ekspor ke negeri Tirai Bambu tersebut sebesar USD5,03 miliar atau setara 20,77% dari total ekspor nasional per Juli 2022.
"Sebagian besar para pelaku UMKM berasal dari sektor makanan dan minuman seperti PT Rendang Uni Tutie dengan produk rendang, CV Amanah dengan makanan ringan, hingga Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah dengan produk kopinya yang juga merupakan Desa Devisa Kopi Subang binaan LPEI," papar Gerald.
Adapun tercatat sebanyak 30 mitra binaan dan debitur LPEI yang telah berhasil memperluas akses pasarnya ke kawasan RRT berkat program pendampingan LPEI.
“Kami berkomitmen untuk terus mengupayakan dan membantu para UMKM menembus pasar ekspor melalui akses pasar via e-commerce sebagai perantara bagi para buyer di China dengan pelaku UMKM Indonesia. Peran LPEI sebagai fasilitator diharapkan dapat memberikan banyak kesempatan bagi para pelaku UMKM nasional agar bisa bersaing di pasar global,” tambah Gerald.
Perluasan akses pasar melalui e-commerce saat ini menjadi salah satu upaya yang terus didorong oleh LPEI, mengingat industri ini menjadi kanal yang dinilai efektif serta efisien untuk memasarkan produk UMKM Indonesia.
Selain perluasan akses pasar melalui e-commerce, LPEI juga telah melakukan business matching dan telah mempertemukan 112 UMKM Indonesia dengan calon buyer di 18 negara. Kegiatan business matching LPEI telah mencatat sebanyak 166 transaksi yang telah dibukukan oleh para pelaku UMKM binaan LPEI melalui kegiatan ini.
(DES)