Sehubungan dengan itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengapresiasi PT Len Industri yang telah melakukan sejumlah peningkatan kemampuan manufaktur dalam pengembangan panel surya. Ia menyampaikan bahwasanya upaya ini dapat mewujudkan Indonesia menjadi negara yang mandiri dan berdaulat dalam hal energi.
“Oleh karena itu kami juga akan fokus agar produk sel surya dari PT. LEN dapat digunakan di proyek-proyek maupun infrastruktur pemerintah, seperti proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Floating waduk Cirata 14MW, maupun pada proyek energi lainnya,” paparnya.
Kemudian, Direktur Utama PT. LEN Industri, Bobby Rasyidin menyampaikan melalui lini bisnis sel surya, perusahaan berupaya untuk mendorong peralihan energi dari konvensional ke energi terbarukan, sejalan dengan program green economy. Selain itu perusahaan juga akan berupaya untuk memperdalam struktur industri hingga pengolahan bahan baku pasir silika untuk membuat sel surya.
“Kapasitas produksi modul surya PT. LEN Industri telah mencapai 75 MW per tahun. Tentunya kami tidak berhenti di situ dan telah merencanakan terkait peningkatan kapasitas modul surya agar dapat berkontribusi lebih besar bagi penyediaan energi baru terbarukan,” sebut Bobby.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Doddy Rahadi menuturkan, melihat peran penting PT Len sebagai integrator, pemerintah akan mendukung pengembangan ekosistem industri elektronika.
“Saya optimis kinerja PT LEN Industri bisa menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia,” jelasnya.
(IND)