IDXChannel - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) terus berupaya mengembangankan kewirausahaan di Indonesia mencapai 12 persen. Salah satu caranya dengan meminta perguruan tinggi atau kampus-kampus mengembangkan UMKM.
"Perguruan tinggi menjadi salah satu institusi dengan peran sangat strategis dalam pengembangan kewirausahaan nasional dan upaya pemulihan ekonomi termasuk langkah perguruan tinggi memasukkan kewirausahaan ke dalam kurikulum bidang studi," kata Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Herbert Siagian, Minggu (23/6/2024).
Herbert melanjutkan, kampus memiliki potensi kewirausahaan tinggi jika mau berperan mendirikan inkubator wirausaha. Selain itu, kampus juga dapat berperan mengembangkan tunas-tunas pengusaha baru dengan mengadakan event kewirausahaan bagi mahasiswa dan menjalin kemitraan dengan swasta serta pemerintah.
"Di sinilah peran kewirausahaan berbasis kreativitas, inovasi, dan teknologi digital sangat dibutuhkan. Untuk itu, pemerintah sedang berupaya mendorong terciptanya 1 juta wirausaha baru di kalangan generasi muda untuk meningkatkan rasio kewirausahaan sebesar 3,23 persen di tahun 2024," kata Herbert.
Lebih lanjut, Herbert mengatakan Indonesia juga tengah mengejar visi Indonesia emas Tahun 2045 yang merupakan tujuan besar agar Garuda Nusantara dapat menjadi negara maju di dunia.
Dia mengungkapkan, salah satu kriteria negara maju jika rasio kewirausahaannya mencapai 12 persen, sehingga mampu memenuhi kebutuhan bangsanya secara mandiri.
"Rasio kewirausahaan berpotensi terus ditingkatkan, di antaranya dengan penumbuhan iklim usaha yang kondusif melalui kemudahan dan insentif, penguatan sinergi antar stakeholder, serta penumbuhan ekosistem kewirausahaan," kata Herbert.
Oleh karena itu, Herbert mengajak Ikatan Alumni UIN Saizu Purwokerto untuk turut mengambil peran dalam penumbuhan ekosistem kewirausahaan yang akan berdampak dalam pengembangan kewirausahaan nasional.
"Saya yakin, forum ini dapat menginisiasi lahirnya UMKM dan wirausaha yang berbasis pada gagasan brilian yang harapannya dapat kita kolaborasikan," kata Herbert.
(NIY)