sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dugaan Epidemiolog: Omicron Sudah Menyebar di Masyarakat 

Economics editor Arie Dwi Satrio
26/12/2021 07:27 WIB
Epidemiolog menduga Covid-19 varian baru berjenis Omicron sudah menyebar dalam jumlah yang terbatas di masyarakat.
Dugaan Epidemiolog: Omicron Sudah Menyebar di Masyarakat  (Dok.MNC Media)
Dugaan Epidemiolog: Omicron Sudah Menyebar di Masyarakat  (Dok.MNC Media)

IDXChannel- Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menduga, Covid-19 varian baru berjenis Omicron sudah menyebar dalam jumlah yang terbatas di masyarakat. Hal itu diungkapkan Dicky setelah adanya penambahan 11 kasus baru varian Omicron di Indonesia.

"Bahwa potensi varian Omicron ada di masyarakat dalam jumlah yang masih terbatas tentu besar kemungkinan sudah ada," kata Dicky melalui pesan suara yang diterima MNC Portal Indonesia, Minggu (26/12/2021).

"Karena apa, karena masalahnya sekali lagi, kita ini bukan negara yang menutup diri, kita ini aktif melakukan penerbangan ke dan dari luar negeri, termasuk dalam hal ini yang ada kontak dengan Afrika, bisa itu Hong Kong, atau Eropa misalnya," imbuhnya.

Selain itu, sambung Dicky, pemerintah Indonesia juga sempat membuat kebijakan karantina hanya lima hari bagi para pelaku perjalanan luar negeri. Belum lagi ditambah surveilans genomic atau pelacakan dan pemantauan genom virus corona yang masih sangat terbatas di Indonesia.

"Sehingga, semua itu menempatkan kita pada posisi yang tentu rawan atau besar kemungkinan sudah kemasukan dalam jumlah terbatas varian Omicron," terangnya.

Dicky juga menyoroti kasus pertama ditemukannya varian Omicron di Indonesia. Di mana, pasien pertama Omicron di Indonesia merupakan seorang petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Namun, hingga saat ini belum diketahui siapa yang menularkan petugas tersebut.

"Omicron ini tiga kali lipat lebih cepat menular daripada Delta. Sehingga, kalau bicara ini sudah ada itu ya tentu sudah ada, ya tentu kalau yang Wisma Atlet ini kita harus melihat penyelidikan epidemiologinya," beber Dicky.

"Tapi yang jelas, kasus pertamanya yang menjadi penular dari si petugas kebersihan ini kan sulit dilacak kontaknya, nah ini yang membuat kita jadi cukup rawan dan oleh karena itu, sekali lagi, responing harus meningkatkan deteksi dini di masyarakat," pungkasnya.

(IND)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement