Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, angkatan kerja yang muda, dan pasar domestik yang besar. Namun, rata-rata pertumbuhan ekonominya masih berkisar di 5%, dan pada 2020 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang pertama sejak krisis keuangan Asia.
Indonesia perlu tingkat pertumbuhan tahunan sekitar 7% agar mampu mencapai target untuk pulih dari pandemi dan menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045.
Reformasi struktural juga diperlukan demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, lebih inklusif, dan berkelanjutan.
Sebagian besar pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didorong oleh ekspor komoditas, sehingga perekonomian akan terimbas jika perdagangan komoditas memburuk. Porsi manufaktur dalam ekonomi Indonesia turun menjadi 20% pada 2019 dari sebelumnya 32% pada 2002.
"Selain itu, investasi swasta terkonsentrasi pada sektor sumber daya dan perekonomian digital, dengan dampak terbatas pada penciptaan lapangan kerja," katanya.