Ia menuturkan, nantinya pengolahan bahan bakar alternatif itu akan menjadi refuse-derived fuel (RDF) yang merupakan salah satu sumber energi terbarukan. "Ini juga bisa jadi solusi alternatif di tengah melonjaknya harga batu bara saat ini," imbuhnya.
Lebih lanjut ia memastikan tidak akan ada perubahan kualitas atas produk yang dihasilkan dengan menggunakan bahan bakar alternatif tersebut. Bahkan ia mengatakan, pihaknya mendapat sertifikat green label yang menjadi bukti pihaknya mendukung pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk menekan emisi gas rumah kaca.
Sebagai informasi, RDF merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil atau dibentuk menjadi pelet. Hasilnya akan dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovaring batu bara untuk pembangkit tenaga listrik.
(FRI)