"Tiongkok menurun 11,33 persen; Norwegia 8,23 persen; Vietnam 6,90 persen; India 19,4 persen; dan Chile 14,08 persen," urainya.
Kemendag mencatat, udang beku masih menjadi komoditas unggulan dengan nilai ekspor mencapai USD 1,53 miliar atau sebesar 37,72 persen pada 2021.
Posisi ekspor terbanyak kedua adalah kelompok cumi, sotong, dan gurita dengan nilai USD 492, 64 juta atau sebesar 12,14 persen. Berikutnya adalah tuna senilai USD 323,08 juta; rumput laut USD 219, 11 juta; dan ikan beku USD 194,13 juta.
Adapun negara tujuan ekspor komoditas perikanan di antaranya Amerika Serikat (AS) yang membukukan transaksi sebesar USD 1,49 miliar atau 36,61 persen dari total nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke dunia.
Disusul RRT sebesar USD 878,87 juta (21,67 persen) dan Jepang USD 440,14 juta (10,85 persen). Kemudian negara-negara ASEAN, seperti Vietnam USD 149,98 juta (3,70 persen), Malaysia USD 123,19 juta (3,04 persen), dan Singapura USD 87,476 juta (2,16 persen).
(SANDY)