Meskipun menaganggap booster kedua bukan prioritas, Handoyo tetap mendorong vaksin keempat ini diberlakukan untuk kalangan tertentu, para nakes dan orang-orang yang berisiko tinggi , semisal para lansia, khususnya yang memiliki komorbid.
“Booster kedua tetap kita dukung dan dorong agar selain nakes, juga menyasar orang yang berisiko tinggi seperti lansia maupun yang punya komorbid juga. Nah, selanjutnya perlu juga dipikirkan boster kedua untuk masyarakat umum,” kata Rahmad Handoyo.
Ia mengungkapkan saat ini masyarakat sudah mulai kurang antuisias untuk vaksin. Padahal, kata Handoyo, Covid-19 masih ada dan masih berisiko, terbukti baru-baru ini ada dua dokter yang meninggal dunia akibat pandemi Covid yang berkembang dengan varian yang ada sekarang.
“Saya kira pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan semua pihak harus memikirkan lagi langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, seperti sebelumnya berbondong-bondong menuju ke fasilitas kesehatan untuk vaksin. Apalagi kan gelombang terakhir Covid-19 masih mengancam, kita harus hati-hati,” jelas Rahmad Handoyo.
Di tengah menurunnya semangat masyarakat untuk vaksin, Rahmad Handoyo merasa akan sangat tepat jika persyaratan booster pada mode transportasi tempat perkantoran dan fasilitas umum diberlakukan.