"Rezeki anak soleh, kebetulan baru selesai Asean Games, saya dan Pak Menteri Basuki berbicara kepada Pak Presiden untuk penggunaan Wisma Atlet. Kita kita tidak perlu membangun lagi sehingga saat awal-awal belasan ribu orang mencari tempat penanganan covid, kita sudah punya RS terbesar waktu itu," katanya.
Tak berhenti di situ, pemerintah juga menugaskan dirinya bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mencari vaksin covid-19 hingga ke Cina dan Inggris. Dengan kerja sama yang baik Indonesia akhirnya mampu mendatangkan vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
Erick menyampaikan BUMN di sektor kesehatan, baik farmasi hingga rumah sakit yang didukung BUMN lain pun terus berjuang dalam melakukan penanganan covid-19 dan juga melakukan percepatan vaksinasi dengan program vaksinasi bersama BUMN di sejumlah daerah. Hal ini menjadi bukti nyata dengan persatuan dan kebersamaan, Indonesia dapat keluar dari krisis.
"Banyak hal yang sudah dilakukan bangsa Indonesia selama 77 tahun ini. Ada kekuatan yang luar biasa, bagaimana bangsa kita ini dari krisis ke krisis, terus bersatu," ungkap dia.
Kendati begitu, lanjut Erick, Indonesia tak boleh berpuas diri setelah berhasil melakukan penanganan Covid-19 dengan baik. Erick menyebut tantangan hari ini dan ke depan masih akan terus terjadi, yang mana kondisi perubahan iklim yang tidak menentu mengancam produktivitas sektor pangan, hingga disrupsi digital yang membuat hilangnya banyak pekerjaan dan jenis usaha.
"Belum lagi dari sektor kesehatan yang kita tidak pernah tahu apakah pandemi tidak datang lagi," tutup Erick. (RRD)