IDXChannel - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini menegaskan, pihaknya bersama BUMN telah menyepakati untuk tak lagi menggunakan skema e-warong dalam penyaluran menyalurkan bantuan sosial (bansos) Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Dengan demikian, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima secara tunai.
"Penyaluran BPNT itu kita sepakati dalam bentuk uang, kita tidak menggunakan e-warong lagi," ujar Risma di Jakarta, ditulis Jumat (3/3/2023).
"Kita menyepakati penyalurannya tunai, karena itu kita tidak menggunakan e-warong lagi dengan bank langsung," dia menambahkan.
Risma mengatakan, hal itu sekaligus menyikapi atas Peraturan Presiden nomor 63 tahun 2017 yang memperbolehkan penyaluran bansos melalui tunai atau barang.
Serta berpedoman pada Surat Rekomendasi dari Komisi VIII DPR, di mana skema e-warong diduga memiliki sejumlah penyimpangan terutama saat penyaluran BPNT.
Oleh karena itu, Kemensos telah menyepakati untuk penyalurannya bansos BPNT berbentuk uang tunai. Bansos tersebut disalurkan melalui Bank Himbara, dan dapat ditarik melalui ATM rekening penerima manfaat masing-masing.
"Banyaknya penyimpangan-penyimpangan saat (menggunakan e-warong) itu, maka kita tidak melewatkan itu. Jadi, kita bisa langsung ke penerima manfaat langsung melalui bank atau lewat ATM," ujar Risma.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo berharap, agar penyaluran BPNT dengan sistem tunai dapat memudahkan masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari.
"Sehingga tidak perlu masyarakat mencari lokasi untuk menukar dengan bank. Sesuai Perpres, diharapkan masyarakat lebih cepat dananya untuk kebutuhan pokok sehari-hari," kata Tiko begitu sapaan akrabnya.
Sebagai informasi, pada tahun ini, bansos Kartu Sembako atau BPNT disalurkan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia. Dengan rincian nominal Rp200 ribu per bulan atau disalurkan per tiga bulan dengan total Rp600 ribu.
(FAY)