Gatot menilai penurunan okupansi seperti ini sebetulnya menjadi sentimen buruk terhadap iklim investasi industri penerbangan di tanah air. Sebab, ketika jumlah penumpang turun maka praktis pendapatan maskapai dan bandara juga ikut merosot.
Hal itulah yang menurutnya akan membuat perusahaan maskapai mencari cara untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan agar tidak sampai terjadi kerugian. Setidaknya, ada 2 kemungkinan yang akan dilakukan maskapai, yaitu mengurangi jumlah penerbangan atau menaikkan harga tiket pesawat.
"Itu berbagai cara agar pendapatan maskapai bisa mengimbangi biaya yang dikeluarkan, jadi maskapai tidak rugi. Sekarang juga sudah mulai banyak bandara yang penerbangannya berkurang," kata dia.
(NIA DEVIYANA)