Dia menerangkan, risiko Geopolitik semakin meningkat dengan eskalasi konflik yang terjadi di Timur Tengah dan mendorong kenaikan harga minyak serta memicu volatilitas pasar keuangan global. Nilai tukar Rupiah melemah hingga sempat mencapai posisi Rp16.260/USD, terlemah sejak 2020.
Bank Indonesia (BI) pada RDG bulan April 2024 menaikkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps mencapai 6,25% untuk menjaga stabilitas pasar keuangan domestik.
Namun demikian, kata Andry, di tengah meningkatnya risiko geopolitik global yang terjadi, kinerja ekonomi Indonesia masih stabil. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 mencapai 5,11% (lebih tinggi dibandingkan 5,04% di kuartal sebelumnya).
"Pertumbuhan ekonomi didorong oleh akselerasi belanja Pemerintah terutama terkait Pemilu yang juga bersamaan dengan pembayaran Tunjangan Hari Raya," ungkap Andry.
(YNA)