sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonom Soroti Asumsi Makro APBN 2025 Perlu Ditinjau Ulang

Economics editor Anggie Ariesta
22/04/2025 08:17 WIB
Perhitungan fiskal kuartal pertama tahun 2025 terlihat cukup menantang.
Ekonom Soroti Asumsi Makro APBN 2025 Perlu Ditinjau Ulang (FOTO:iNews Media Group)
Ekonom Soroti Asumsi Makro APBN 2025 Perlu Ditinjau Ulang (FOTO:iNews Media Group)


IDXChannel - Senior Economist Bank DBS Radhika Rao menyoroti beberapa asumsi makro dalam APBN 2025 perlu ditinjau kembali, seperti nilai tukar USD/IDR dan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang saat ini berbeda signifikan dengan kondisi pasar.

Sebagai contoh, mengacu pada nilai tukar USD/IDR di level Rp16.100 per USD, sementara saat ini rupiah berada di level yang lebih lemah. 

Harga Minyak Mentah Indonesia diasumsikan sebesar USD82 per barel, sementara harga Brent saat ini sekitar USD 65 per barel. 

Tak hanya itu, dia juga menyotori soal anggaran Indonesia mengalami defisit sebesar -0,4 persen dari PDB pada kuartal I 2025, lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya.

"Perhitungan fiskal kuartal pertama tahun 2025 terlihat cukup menantang. Anggaran Indonesia tetap mengalami defisit pada kuartal pertama 2025 sebesar -0,4 persen dari PDB, tergelincir ke zona merah lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Radhika dalam analisisnya, Senin (21/4/2025).

Pendapatan kumulatif Januari hingga Maret 2025 dilaporkan turun 13,6 persen secara tahunan, meskipun membaik dari penurunan 21 persen pada Januari-Februari, namun tetap menandakan dorongan yang lemah. 

Penurunan tersebut sebagian disebabkan oleh masalah teknis dari platform Coretax yang baru diperkenalkan, serta moderasi tren pendapatan/konsumsi.

"Sebagian dari penurunan ini bertepatan dengan masalah-masalah yang timbul dari pengenalan platform baru yang disebut Coretax mulai Januari tahun ini yang berkontribusi pada ketidakseimbangan dalam menangkap data yang relevan, di samping tanda-tanda moderasi dalam tren pendapatan/konsumsi," tutur Radhika.


"Proyeksi pertumbuhan dan inflasi juga kemungkinan memiliki beberapa perbedaan," kata dia.


(kunthi fahmar sandy)

Advertisement
Advertisement