Adapun ekonomi Kepulauan Bangka Belitung di kuartal II-2024 sebesar 1,03 persen, lebih lambat dibandingkan capaian periode yang sama 2023 yang tumbuh di angka 5,13 persen. Adapun saat ini di Bangka Belitung, tidak banyak peluang kerja yang bisa ditawarkan.
"Untuk sektor timah ada 6 smelter yang ditutup, termasuk juga ada beberapa perusahaan yang terafiliasi dengan smelter itu, di luar smelter ada 8, total 14 usaha yang ditutup. Pekerja terkena PHK ada sebanyak 1.372 orang," kata Elius.
Kalangan pelaku usaha menilai tata kelola timah harus dikembangkan dengan baik, karenanya harus ada tindakan nyata agar masalah tata niaga bisa lebih jelas dan aman bagi penambang.
(NIA DEVIYANA)