IDXChannel - Realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 7,2% year-over-year (YoY) pada kuartal terakhir di 2022 menjadi penutup tahun yang positif bagi perekonomian Filipina.
Arsenio Balisacan, sekretaris perencanaan ekonomi Filipina, mengungkap kekuatan di kuartal IV-2022 didukung masyarakat yang menjadikan periode tersebut sebagai momentum konsumsi pasca dicabutnya pembatasan efek pandemi Covid-19.
Namun, hal ini bukan sepenuhnya kabar baik karena bahaya inflasi masih mengintai.
Analis dan pembuat kebijakan juga mengungkap lambatnya perekonomian global dan lonjakan inflasi akan membuat tahun depan terasa sulit.
"BSP (Bangko Sentral Ng Pilipinas) akan terus memantau dengan cermat perkembangan dan risiko eksternal yang muncul," ujar Dennis Lapid, Direktur Sub Bidang Kebijakan Moneter Bangko Sentral Ng Pilipinas dilansir Reuters, Jumat (27/1/2023).
Belum lagi konflik Ukraina yang turut berperan atas ketidakstabilan ekonomi global.
Tingginya angka inflasi Filipina yang menyentuh 8,1% pada Desember lalu membuat bank sentral siap menekan angka inflasi menjadi 2% - 4% pada tahun ini.
Data otoritas statistik Filipina menyebutkan angka ini merupakan level tertinggi dalam kurun waktu 14 tahun terhitung sejak November 2008 dan didominasi oleh kenaikan harga pangan.
Tumbuhnya perekonomian China menjadi sentimen positif, mengingat pertumbuhan ekonomi Cina memberikan sumbangsih sebesar 15% untuk ekonomi global.