Secara umum ekonomi global pada semester II-2024, terang Rully, masih akan ditopang oleh Amerika Serikat dan India, sebagai mesin pertumbuhan dunia.
Namun, hal itu bukan kabar terakhir. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi China sebagai salah satu negara yang cukup dominan di Asia Pasifik dinilai masih lesu.
“Untuk AS, diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi negara Paman Sam akan moderat, didorong oleh dampak lambat dari pengetatan kebijakan moneter yang sangat agresif sejak 2022,” tuturnya.
(FRI)