Untuk pergerakan kelas aset, lanjut Richie, balik lagi ke teori aset klas yang paling dasar, kalau ekonomi sedang tidak bagus harusnya obligasi yang akan out perform.
“Karena dia kuponnya fix kalau kita lihat klaim of cash flow ya pemegang obligasi dibayar dulu, kemudian pajak, dan di akhir dividen dikasih ke shareholder,” ungkap Richie
“Dengan keadaan global dan Indonesia yang mulai slowdown harusnya tahun depan obligasi akan lebih menarik dan sudah 3 tahun US Treasury itu total return nya negatif,” imbuhnya.
Richie menilai ada kemungkinan memang di tahun depan ini akan outperform USD Dolar bonds, kemudian rupiah bonds yang pemerintah, harapannya di second half IHSG bisa mengikuti.
”Akan ada banyak jatuh tempo, tapi pemerintah punya amunisi sehingga defisit akan sangat terjaga,” katanya.
BCA punya superapp yang dinamakan MyBCA. Nasabah bisa melakukan transaksi apa saja termasuk investasi. Spesialnya dengan ada fitur Welma di MyBCA, nasabah bisa beli reksadana dengan mulai dari Rp10 ribu.
Untuk obligasi pemerintah bisa membeli mulai Rp1 juta di MyBCA. Sehingga BCA memudahkan para nasabah untuk berinvestasi di angka yang lebih kecil.
(FRI)