Capaian ini lebih tinggi 0,21 persen dibanding surplus April 2024 secara bulanan serta naik 2,5 persen dibanding surplus Mei tahun lalu. Namun, surplus tersebut tereduksi oleh sektor migas yang masih mengalami defisit USD1,33 miliar. Komoditas utama penyumbang defisitnya adalah hasil minyak dan minyak mentah.
Dari sisi konsumsi, Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2024 juga mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi menurun dibanding bulan sebelumnya. Ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2024 sebesar 125,2, turun dari bulan sebelumnya sebesar 127,7. (ADF)