Sedangkan, penjualan alat berat pada kuartal III-2024 masih terkontraksi sekitar 11,6 persen secara tahunan meskipun kontraksinya membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 32,8 persen yoy. Kontraksi penjualan alat berat tersebut dipengaruhi oleh berlanjutnya normalisasi harga komoditas batu bara yang secara rata-rata turun sekitar 7,3 persen secara tahunan pada kuartal III-2024.
Belanja pemerintah pada kuartal III-2024 diperkirakan tumbuh 4,13 persen secara tahunan jika dibandingkan 1,42 persen secara tahunan pada kuartal II-2024 dan terkontraksi 3,93 persen pada kuartal III-2024. Lalu peningkatan laju belanja pemerintah terindikasi dari peningkatan belanja barang dan belanja pegawai.
Josua menambahkan, ekspor pada kuartal III-2024 diperkirakan tumbuh 9,38 persen yoy dibandingkan 8,28 persen secara tahunan pada kuartal II-2024, sementara kinerja impor diperkirakan tumbuh 10,55 persen secara tahunan dibandingkan kuartal II-2024 sebesar 8,57 persen.
Menurutnya, kinerja ekspor yang meningkat tersebut dipengaruhi oleh volume ekspor yang masih tetap solid sementara volume impor juga cenderung meningkat didorong oleh peningkatan impor barang modal dan bahan baku sejalan dengan resiliensi perekonomian domestik.
"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 diperkirakan akan berkisar 5,04 persen secara tahunan dari tahun 2023 yang tercatat 5,05 persen secara tahunan. Konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah diperkirakan akan tumbuh membaik sementara PMTB diperkirakan akan cenderung melambat secara keseluruhan FY2024 dibandingkan FY2023," ujar Josua.
(Dhera Arizona)