sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonomi RI Diramal Lesu di Kuartal III-2024, Ini Ragam Faktornya

Economics editor Atikah Umiyani
04/11/2024 20:00 WIB
Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sekira 5,02 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal III-2024.
Ekonomi RI Diramal Lesu di Kuartal III-2024, Ini Ragam Faktornya. (Foto MNC Media)
Ekonomi RI Diramal Lesu di Kuartal III-2024, Ini Ragam Faktornya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sekira 5,02 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal III-2024. Angka itu turun jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat 5,05 persen (yoy).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, perekonomian pada kuartal III-2024 masih didorong oleh konsumsi rumah tangga. Sektor ini diperkirakan tumbuh 5,03 persen secara tahunan jika dibandingkan kuartal II-2024 dan 5,05 persen secara tahunan pada kuartal III-2023.

"Peningkatan laju konsumsi rumah tangga terindikasi dari beberapa indikator seperti penjualan ritel pada akhir kuartal III-2024 yang tercatat 4,7 persen secara tahunan dibandingkan kuartal II-2024 sebesar 2,72 persen secara tahunan dan kuartal III-2023 sebesar 1,48 persen secara tahunan," ujarnya ketika dihubungi IDXChannel, Senin (4/11/2024).

Selain itu, Indeks Kepercayaan Konsumen pada akhir kuartal III-2024 juga menunjukkan kondisi yang baik di mana tumbuh sekitar 1,5 persen secara tahunan jika dibandingkan kuartal II-2024 yang terkontraksi sebesar 2,98 persen.

Menurut Josua, konsumsi yang solid tersebut ditopang oleh tren penurunan inflasi sisi penawaran terutama inflasi harga bergejolak dan harga diatur pemerintah sementara inflasi inti cenderung menunjukkan tren peningkatan hingga akhir kuartal II-2024 tercatat 2,09 persen secara tahunan jika dibandingkan kuartal II-2024 sebesar 1,90 persen secara tahunan. 

"Sekalipun tidak terdapat faktor pendorong seperti musiman Hari Besar Keagamaan pada kuartal II-2024 dan kegiatan pemilu pada kuartal I-2024. Namun mobilitas penumpang baik darat, laut dan kereta api masih menunjukkan pertumbuhan yang positif," kata dia.

Meskipun penjualan mobil baik wholesales dan retail pada kuartal III-2024 masih terkontraksi masing-masing 10,49 persen secara tahunan dan terkontraksi 7,77 pesen secara tahunan, namun penjualan motor masih mencatatkan pertumbuhan yang solid yakni 12,0 persen secara tahunan jika dibandingkan 4,2 persen secara tahunan pada kuartal II-2024 dan 11,3 persen secara tahunan pada kuartal III-2023.

Kemudian investasi bangunan diperkirakan cenderung mengalami perlambatan yang terindikasi dari penjualan semen pada kuartal III-2024 yang tercatat tumbuh 1,1 persen secara tahunan jika dibandingkan kuartal II-2024 sebesar 4,5 persen secara tahunan dan 6,8 persen secara tahunan pada kuartal III-2023. 

Sedangkan, penjualan alat berat pada kuartal III-2024 masih terkontraksi sekitar 11,6 persen secara tahunan meskipun kontraksinya membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 32,8 persen yoy. Kontraksi penjualan alat berat tersebut dipengaruhi oleh berlanjutnya normalisasi harga komoditas batu bara yang secara rata-rata turun sekitar 7,3 persen secara tahunan pada kuartal III-2024. 

Belanja pemerintah pada kuartal III-2024 diperkirakan tumbuh 4,13 persen secara tahunan jika dibandingkan 1,42 persen secara tahunan pada kuartal II-2024 dan terkontraksi 3,93 persen pada kuartal III-2024. Lalu peningkatan laju belanja pemerintah terindikasi dari peningkatan belanja barang dan belanja pegawai. 

Josua menambahkan, ekspor pada kuartal III-2024 diperkirakan tumbuh 9,38 persen yoy dibandingkan 8,28 persen secara tahunan pada kuartal II-2024, sementara kinerja impor diperkirakan tumbuh 10,55 persen secara tahunan dibandingkan kuartal II-2024 sebesar 8,57 persen. 

Menurutnya, kinerja ekspor yang meningkat tersebut dipengaruhi oleh volume ekspor yang masih tetap solid sementara volume impor juga cenderung meningkat didorong oleh peningkatan impor barang modal dan bahan baku sejalan dengan resiliensi perekonomian domestik.

"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 diperkirakan akan berkisar 5,04 persen secara tahunan dari tahun 2023 yang tercatat 5,05 persen secara tahunan. Konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah diperkirakan akan tumbuh membaik sementara PMTB diperkirakan akan cenderung melambat secara keseluruhan FY2024 dibandingkan FY2023," ujar Josua.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement