sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonomi RI Terjaga di Tengah Ancaman Resesi Global

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
18/08/2022 21:46 WIB
Para pembuat kebijakan perlu memperhatikan dan membuat antisipasi terhadap laju inflasi
Ekonomi RI Terjaga di Tengah Ancaman Resesi Global (FOTO:MNC Media)
Ekonomi RI Terjaga di Tengah Ancaman Resesi Global (FOTO:MNC Media)

”Pulau Jawa merupakan kontributor utama pertumbuhan secara keseluruhan, yang menyumbang 56,6% dari keseluruhan output ekonomi, naik 5,7% secara tahunan," tukas dia.

Radhika Rao mengungkapkan bahwa dari sisi pengeluaran, konsumsi akhir pengeluaran pemerintah berdampak pada kontraksi -5,2%. Namun, di antara sub-segmen yang lain, justru terjadi peningkatan secara luas. Lebih lanjut, ekspor mencatatkan angka 19,7%, melampaui persentase impor sebesar 12,3%. Konsumsi rumah tangga berada di persentase sebesar 5,5% secara tahunan, catatan ini di luar 3,1% kenaikan dalam pembentukan modal tetap bruto. 

”Konsumsi akhir naik 32 persen secara tahunan, disertai lonjakan 9,1% ekspor, dan 3% impor,” tambah Radhika Rao. 

Sementara dari sisi industri, sektor transportasi dan penyimpanan mencatatkan peningkatan sebesar 21,3%, dan menempati urutan teratas dari aktivitas lintas sektor. Selanjutnya, akomodasi dan kegiatan food service sebesar 9,8%, dan manufaktur mengalami pelambatan sebesar 4%.

Di samping itu, sektor konstruksi tumbuh sebesar 1%. Menurut Radhika, prediksi pertumbuhan 2022 ini belum sepenuhnya aman dari risiko kenaikan lainnya. Sebab angka pertumbuhan yang kuat, akan menjadi dasar bagi Bank Indonesia untuk memutuskan kebijakan moneter yang terkait dengan inflasi.  

Lebih lanjut, stabilitas pertumbuhan ekonomi akan membantu para pembuat kebijakan tetap fokus terhadap inflasi dan stabilitas pasar keuangan. Terlebih Bank Indonesia telah menandai risiko bahwa di paruh kedua tahun ini, inflasi akan melampaui target, dan diasumsikan terjadi pengulangan di 2023 mendatang. 

Radhika Rao mengatakan bahwa sekalipun inflasi inti dipantau langsung oleh para pembuat kebijakan, perbandingan antara tingkat inflasi dan tingkat suku bunga masih harus diperhatikan. Fokus kebijakan moneter juga diharapkan dapat bergeser secara inkremental di akhir kuartal ketiga.

”Para pembuat kebijakan perlu memperhatikan dan membuat antisipasi terhadap laju inflasi,” tutup Radhika Rao.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement