sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonomi RI Tumbuh 5,31 Persen, Stafsus Jokowi: Jadi Modal Hadapi Ketidakpastian Global

Economics editor Michelle Natalia
06/02/2023 14:25 WIB
Stafsus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta: Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 yang tercatat sebesar 5,31% menunjukkan kinerja perekonomian membaik.
Ekonomi RI Tumbuh 5,31 Persen, Stafsus Jokowi: Jadi Modal Hadapi Ketidakpastian Global. (Foto: MNC Media)
Ekonomi RI Tumbuh 5,31 Persen, Stafsus Jokowi: Jadi Modal Hadapi Ketidakpastian Global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 yang tercatat sebesar 5,31% menunjukkan kinerja perekonomian membaik.

"Menjadi modal untuk menghadapi ketidakpastian perekonomian global tahun 2023 yang diproyeksikan akan cukup menantang," ujarnya di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Ke depan, kata dia, pertumbuhan ekonomi dijaga kualitasnya dan fokus dengan pengendalian inflasi bahan makanan dan peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat. 

"Sehingga, konsumsi dan kesejahteraan masyarakat juga mengalami peningkatan yang lebih baik lagi," ungkap Arif. 

Momentum pertumbuhan yang baik ini, sambung dia, juga harus dimanfaatkan untuk mendorong transformasi struktural yang tengah dilakukan dapat berlangsung lebih cepat.

"Misalnya saja, kinerja perbankan dan emiten di bidang sumber daya alam yang sangat baik di tahun 2022 dapat didorong untuk meningkatkan industri hilir berbasis PMDN, pengembangan ekosistem pangan nasional, dan pengembangan industri padat karya," jelas Arif. 

Sebab, dia menyebut, Indonesia memiliki tantangan berupa ekonomi global yang semakin sulit diprediksi, tantangan krisis pangan, dan juga tantangan terbatasnya daya beli masyarakat akibat keterbatasan lapangan kerja.

"Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang cukup baik ini dapat kita jadikan momentum untuk menciptakan prospek ekonomi yang lebih besar lagi pada tahun 2023 ini dan di tahun-tahun mendatang," jelas dia.

Namun demikian, Arif menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat yang tumbuh 2,1%, Uni Eropa 3,6%, China 3,0%, dan Korea Selatan 2,6%.

"Meskipun lebih rendah jika dibandingkan dengan India yang tumbuh 7,0%," pungkasnya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2022 sebesar 5,31% secara kumulatif (c-to-c).

Adapun rinciannya adalah konsumsi rumah tangga (RT) tumbuh 4,93%, konsumsi pemerintah -4,51%, investasi 3,87%, ekspor 16,28%, dan dikurangi impor yang tumbuh 14,75%.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement