Momentum pertumbuhan yang baik ini, sambung dia, juga harus dimanfaatkan untuk mendorong transformasi struktural yang tengah dilakukan dapat berlangsung lebih cepat.
"Misalnya saja, kinerja perbankan dan emiten di bidang sumber daya alam yang sangat baik di tahun 2022 dapat didorong untuk meningkatkan industri hilir berbasis PMDN, pengembangan ekosistem pangan nasional, dan pengembangan industri padat karya," jelas Arif.
Sebab, dia menyebut, Indonesia memiliki tantangan berupa ekonomi global yang semakin sulit diprediksi, tantangan krisis pangan, dan juga tantangan terbatasnya daya beli masyarakat akibat keterbatasan lapangan kerja.
"Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang cukup baik ini dapat kita jadikan momentum untuk menciptakan prospek ekonomi yang lebih besar lagi pada tahun 2023 ini dan di tahun-tahun mendatang," jelas dia.