Namun demikian, Arif menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat yang tumbuh 2,1%, Uni Eropa 3,6%, China 3,0%, dan Korea Selatan 2,6%.
"Meskipun lebih rendah jika dibandingkan dengan India yang tumbuh 7,0%," pungkasnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2022 sebesar 5,31% secara kumulatif (c-to-c).
Adapun rinciannya adalah konsumsi rumah tangga (RT) tumbuh 4,93%, konsumsi pemerintah -4,51%, investasi 3,87%, ekspor 16,28%, dan dikurangi impor yang tumbuh 14,75%.
(YNA)