Badan Pusat Statistik (BPS) meliris pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2022 yang tumbuh 5,72%, dari sisi pengeluaran pertumbuhan terbesar terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 19,57%.
"Kalau perang itu selesai, apapun nanti bentuk penyelesaianya, entah gencatan senjata, revolusi damai, maka akan terjadi stabilitasasi harga komoditas di pasar dunia, nah tentu pemerintah mulai harus berhitung," kata Ryan.
"Kuncinya adalah bagaimana kesepakatan negara eksportir minyak dunia yang terhimpun dalam OPEC menstabilisasi harga yang ideal," pungkasnya. (NIA)