Dirinya mengaku bahwa meski Indonesia terlepas dari jurang resesi, namun hal ini berbeda saat dalam situasi normal.
"Kita akui sekalipun pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 ini naik signifikan yang membawa kita keluar dari zona resesi, tapi kualitas pertumbuhannya tidak sama di kala kita dalam situasi normal," ujarnya.
Sarman mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi membutuhkan 'kualitas yang jelas' dengan mengacu pada indikator lapangan pekerjaan dan angka kemiskinan.
"Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, indikakatornya juga jelas yaitu setiap pertumbuhan ekonomi 1% akan mampu menyediakan lapangan pekerjaan dikisaran 250ribu-500ribu, kemudian indikator yang kedua adalah mampu mengurangi angka kemiskinan," papar dia.
(SANDY)