"Sudah banyak yang kita jajaki, tapi keluar belum sampai ke Asia timur, ke sana, karena itu harus punya kapal yang besar. Tapi kita modelnya feeder, nanti di feeder itu sampai ke Asia Tenggara. Karena kapal tendernya paling nggak 1.000 sampai 2.000 teus, kalau ke sana kapal besar. Kita masih belum lah," kata dia.
Saat ini, Pelni tetap mengoperasikan sembilan kapal logistik untuk angkutan barang di sejumlah daerah di Tanah Air. Sembilan kapal itu terdiri dari tiga kapal milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan enam kapal milik perseroan.
Ada pengalihan kapal pengangkut penumpang menjadi pengangkut logistik. Hal itu sebagai bagian dari respon manajemen terhadap kebijakan larangan mudik menjelang dan pasca Idul Fitri 2021. Selain itu, pengalihan juga guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa larangan tersebut.
"Kami punya skenario bahwa kapal kontainer itu jalan, ada delapan kapal kontainer dan satu lagi kapal RoRo (Roll on-roll off). Jadi, ada sembilan kapal yang beroperasi. Logistik harus tetap berjalan," kata dia.
Selain itu, manajemen juga memutuskan untuk tidak menjual tiket kepada pelanggan hingga 5 Mei mendatang. Kemudian, Pelni akan siap mengoperasikan armadanya secara berkala menuju wilayah yang tetap dibuka pelabuhannya untuk angkutan barang.