"Dengan inflasi global yang jauh lebih tinggi, perusahaan-perusahaan China menggenjot ekspor untuk mendapatkan margin keuntungan yang lebih tinggi,” kata Ng.
Surplus perdagangan China pada Agustus 2024 mencapai USD91,02 miliar, dibandingkan dengan USD84,65 miliar di bulan sebelumnya.
Berdasarkan mitra dagang, ekspor China ke Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) naik 8,78 persen bulan lalu dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya, sementara ekspor ke Rusia turun sebesar 10,37 persen.
Pengiriman ke Amerika Serikat (AS) meningkat sebesar 4,94 persen, pertumbuhan positif selama tiga bulan berturut-turut, sementara pengiriman ke Uni Eropa (UE) naik sebesar 13,39 persen. (Wahyu Dwi Anggoro)